Halaman

Selasa, 03 Juli 2018

tentang daerah asal

 

Keunikan yang dimiliki oleh Kota tempat aku di besarkan memang jarang dikietahui oleh masyarakat luas. Bahkan tidak jarang orang-orang malah bingun(tidak tahu) kampung halaman saya ini. Tempat yang masih sangat kental dengan budaya leluhur, contohnya saja “Ritual Makat Nyahuq”, “Erau”, dan masih banyak lagi.
Saya sangat bangga dengan daerah asal saya ini. Karna di tengah perkembangan dunia yang pesat masih mempertahankan budaya leluhur kami ini walaupun beberapa dari tradisi tersebut sudah beruh contohnya saja “ERAU” yang tadinya adalah pesta adat berubah menjadi festival yang berstandar internasional, tapi walaupun begitu pemerintah kami tidak menghilangkan bagian-bagian dari “ERAU” yang berubah hanyalah standarnya dari acara daerah menjadi acara internasional. Tapi, itu bertujuan untuk mepromosikan wisata, dan kekayaan budaya di daerah ku. Agar dunia tahu bahwa di Kalimantan Timur ada tempat yang masih mempertahankan budaya asli dari leluhur.
“ERAU” sendiri di laksanakan beberapa hari, di hari pertama akan dilaksanakan yang namanya “upacara beluluh sultan”, lalu dilanjutkan dengan “upacara menjamu benua”, di hari kedua pada malam hari akan di lakukan namanya “upacara merangin(1)”, lalu dua hari berikutnya dimalam dilaksanakan “upacara merangin(2)”, besoknya “upacara merangin(3)” dilaksanakan kembali, lalu di hari ke-5 akan dilaksanakan “upacara medirikan ayu”, lalu di anjutkan dengan “upacara beluluh” dan “bepelas(1)”, kemudian besoknya dilakukan kembali “upacara beluluh” dan “bepelas(2)”, lalu esoknya di hari ke-8 “upacara bepelas(3)” dilakukan, “upacara bepelas” terus dilakukan sampai sebanyak delapan kali, tapi sebelum  “upacara bepelas(8)” di laksanakan akan dilaksanakan ritual “mengulur naga dan setelah itu “mengulur naga”akan ada kagiatan yang namanya “belimbur”, dan di hari terakhir dilaksanakan “upacara merebahkan ayu”.

Saya sudah menceritakan sebagian kecil dari keunikan dari daerah saya yaitu tentang budaya leluhur kami “ERAU”. Saya berharap kalian tidak berpikir bahwa  “KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA” hanya memiliki kekayaan dari sumber budaya, sebenarnya masih sangat banyak kekayaan dari tempat wisata, makanan, satwa/hewan, seni khas, dan lain sebagainya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar